Terkait Isu Pemerasan, PWI Madina Bentuk Tim Investigasi Internal

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mandailing Natal Muhammad Ridwan Lubis, membentuk tim investigasi yang akan mencari fakta-fakta, terkait adanya isu pemerasan yang dituduhkan terhadap korban pengeroyokan wartawan di Madina.

topmetro.news – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mandailing Natal Muhammad Ridwan Lubis, membentuk tim investigasi yang akan mencari fakta-fakta, terkait adanya isu pemerasan yang dituduhkan terhadap wartawan korban pengeroyokan di Madina.

Tim ini nantinya akan mengungkap fakta-fakta benar atau tidaknya ada unsur pemerasan dalam kasus pengeroyokan tersebut.

“Kita sudah membentuk tim pencari fakta atas tuduhan yang disampaikan Ketua Tim Kuasa Hukum empat pelaku pengeroyokan rekan kami, JBL. Tim ini akan berisi orang-orang independen. Dan kita kasih waktu selama tujuh hari, untuk bekerja dan membeberkannya,” ucap Ridwan di Kantor PWI Madina, Jalan Willem Iskandar, Panyabungan, Jumat (25/3/2022) sore.

Masih Ridwan, hasil dari tim investigasi ini juga akan mereka ungkapkan di media. Jika hasil tim ini mengungkapkan bahwa ada unsur pemerasan, maka PWI Madina siap memberikan sanksi kepada JBL.

Namun lanjutnya jika hasilnya tidak terbukti, maka PWI Madina meminta agar Ketua Tim Kuasa Hukum pelaku pengeroyokan wartawan, Reza Nasution SH untuk menarik semua tuduhannya kepada JBL.

“Apa pun hasilnya nanti kita akan tindak lanjuti. Jika memang terbukti, pasti akan ada sanksi yang kami berikan kepada JBL. Namun, jika tidak terbukti maka Bapak Reza Nasution harus tarik pernyataannya segera. Jika tidak kami juga akan mengambil langkah hukum atas tuduhan itu,” tegasnya.

Ia menambahkan, hasil tim tersebut juga nantinya akan mereka serahkan kepada PWI Sumut dan PWI Pusat di Jakarta. Sehingga hasil dari tim investigasi ini dapat menjadi acuan dalam pengungkapan fakta-fakta dalam kasus pengeroyokan wartawan di Madina.

reporter | TIM

Related posts

Leave a Comment